Menelisik jiwa Sang Bapak

Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata bapak?
Let see...banyak yang bilang seorang pahlawan. seorang pemimpin dll. Terlalu banyak kata untuk sekedar mendefinisikan seorang bapak.
Yang pasti definisi itu berdasar perspektif diri kita masing-masing.
Tapi...
 Bapak merupakan setinggi-tingginya jabatan seorang lelaki dalam keluarga. Kita setuju dengan hal ini..
 Rabu, 8 Januari 2020
Benar menampar saya sebagai anak dari seorang perantau pekerja bangunan. Dengan umur saya saat ini masih membuat bapak saya harus bekerja begitu keras, menahan kerinduan, menahan sakit, demi tawa buah hati dan belahan jiwanya. Tak pernah saya mendengar keluh hanya sekedar kata lelah yang terdengar melalui suara seraknya. Terlalu hebat Bapak untuk menutup rapat keperihan batinnya, dan menahan sayat luka dalam  setiap tulang yang mulai menua.
Dan bagaimana jika kita tahu tentang celah kedukaan batin sang Bapak.
Hari ini saya belajar dari..
H. Rus dari SUMBAWA NTB SUMATRA
Siang hari terik menyengat. Saya berhenti sejenak dipinggir jalan didepan kampus 1 UIN Walisongo semarang, untuk merapihkan berkas-berkas untuk melamar pekerjaan. Tiba-tiba seorang bapak tua dengan tas hitam dipunggungnya menghampiri saya. Dengan ramahnya beliau bertanya tentang bus untuk melanjutkan perjalanannya kearah terminal Terboyo Semarang demi pulang ke Sumbawa asalnya.
Saya heran, tujuan sejauh itu tapi tak tau dengan kendaraan untuk pulang, akhirnya saya mulai bertanya dengan tujuan beliau di Semarang. Beliau mulai menceritakan perjalananny dari Demak ke Semarang. Ceritanya tak begitu detail karena cukup singkat kami berbincang-bincang. Dari ulasan beliau. Beliau sengaja ditinggal teman-temannya dari Demak.
Awalnya beliau dari Sumbawa ke Demak dengan tujuan berziarah dikota wali ini bersama rekan-rekannya. Setelah berziarah, beliau sengaja ditinggal rekannya di Ngaliyan dan handphone bapak H.Rus pun dibawa.Akibat pengkhianatan rekannya, Bapak H.Rus harus bisa bertahan hidup dengan uang seadanya supaya bisa pulang ditanah Sumbawa demi bertemu keluarga tercinta. Tak tau mau kemana, beliaupun memutuskan bertolak ke Semarang dengan jalan kaki.
Tak terlalu detail, beliau nampak lemas sudah seminggu diSemarang dan hanya air putih pemberian orang yang menopang tubuhnya. Merasa iba saya berusaha mengajak beliau untuk makan diwarung. Tapi beliau begitu kekeh menolak, lantaran beliau malu merepotkan seorang perempuan. Pergilah saya untuk membelikan makanan dan minuman untuk beliau.
Nampak kepiluan menyapu mata beliau ketika menunggu saya. Mengingat, ia mempunyai anak perempuannya bernama Anggraeni dirumah. Yang membuat saya terngiang adalah pertanyaan beliau "kenapa mbak kok mau direpotin". Saya  langsung teringat bapak saya yang sedang bekerja diperantauan kala itu. Kemudian saya duduk disebelah beliau, dan melontarkan pertanyaan yang mengusik telinga saya. " Pak kok nggak ngabarin orang rumah?" beliau hanya tersenyum dengan jawaban "nggak mbak, saya seorang bapak. hp saya dan uang saya dibawa kabur teman saya itu". Jawaban yang sangat cukup menampar saya.
Saya berusaha untuk mengantarkan beliau ke terminal. Beliau menolak dengan alasan saya tidak mau merepotkan seseorang terlebih perempuan. Ditangan beliau terdapat uang rp.2000 yang dilipat rapih yang menjadi uang terkahir beliau. Beliau hanya minta tolong untuk memberikan uang rp1.500 untuk naik BRT ke Terboyo. Kemudian kata beliau, " saya bisa nanti ikut truk2 biar bisa pulang, yang penting saya bisa ke Terminal dulu. Dengan uang seadanya dan tidak banyak saya kasih ke beliau untuk ke naik bus. Responnya pun mengejutkan " mbak ini terlalu banyak.." saya hanya terdiam mendengarnya. Akhirnya saya antar beliau ke halte. Perkenalan singkat kami diatas motor sebelum sampai ke halte. Dan ternyata rekan yang meninggalkan nya merupakan seorang rekan yang telah ditolong beliau dari Malaysia.
Susu dibalas Tuba.
Saya yakin teman-teman bisa mengambil pelajaran dari beliau. Semoga bapak H.Rus bisa pulang ke tanah Sumbawa dengan selamat. Dan selalu diberkahi Tuhan.

Terimakasih
Mohon sarannya temen-temen dan semoga menginspirasi

Komentar